Resume Kuliah Umum
Peran Radio dalam Pendidikan di Era Digital
Kuliah umum yang bertemakan "Peran Radio dalam Pendidikan di Era Digital" diadakan di kampus 4 UPGRIS Lantai 6 pada hari Rabu, 7 Maret 2018 pukul 08.30. Materi dibawakan oleh tiga pembicara. Pembicara pertama yaitu Ketua lembaga pengembangan potensi UPGRIS Dr. Listyaning Sumardiyani, M.Hum, pembicara kedua yaitu Direktur utama LPP RRI M.Rohanuddin, dan pembicara yang ketiga yaitu Psikolog UPGRIS Dr. Arri Handayani, S.Psi., M.Si.
Kuliah umum ini diadakan gratis dan dikuti oleh mahasiswa FPBS semester 2,4, dan 6. Banyak mahasiswa yang berminat mengikuti kuliah umum ini. Selain gratis, juga terdapat sertifikat yang nantinya berfungsi untuk mengisi poin keaktifan mereka sebagai syarat kelulusan.
Kuliah umum dibuka dengan menyanyikan lagu indonesia raya, kemudian disusul doa dan selanjutnya dibuka dengan lagu-lagu santai yang dinyanyikan oleh beberapa mahasiswa UPGRIS sendiri dan dari Radio RRI.
Selanjutnya, kuliah umum dimulai dari Ketua lembaga pengembangan potensi UPGRIS Dr. Listyaning Sumardiyani, M.Hum yang menyampaikan materi mengenai era globalisasi yang penuh tantangan. Bliau menyampaikan era globalisai yang penuh dengan tantangan merupakan masa yang tidak terhindarkan. Pengaruh globalisai semakin terasa dengan semakin banyaknya saluran informasi dalam berbagai bentuk baik elektronik maupun non elektronik, salah satunya adalah Radio. Teknologi komunikasi dan informasi yang tugas berkembang cenderung akan mempengaruhi segenap bidang kehidupan termasuk bidang pendidikan yang akan semakin banyaj diwarnai oleh teknologi komunikasi dan informasi.
Materi kedua dilanjutkan oleh Direktur utama LPP RRI M.Rohanuddin, beliau menjelaskan mengenai revolusi digital. Beliau mencontohkan Nokia, Nokia 10 tahun yang lalu menjadi familiar di kalangan masyarakat. Namun Nokia tidak ada pembaruan, tidak melakukan apa-apa dan sekarang punah. Lalu contoh lainnya yaitu aplikasi Gojek, aplikasi Gojek memiliki nilai kapitalisasi 48 triliun. Penerbangan Garuda Indonesia memiliki nilai kapitalisasi 13 trilun. Nilai kapitalisasinya justru lebih tinggi. Gojek yang tanpa modal apapun selain data, 20.221 triliun APBN satu tahunnya. Contoh lainnya, Online Shop Alibaba asal Cina yang memiliki nilai kapitalisasi 7.600 triliun, 340 triliun dalam sehari. Semua itu mudah dengan adanya digitalisasi. Beliau juga bercerita mengenai RRI yang sekarang memiliki televisi radio visual yang bernama RRI NET (televisi digital) dalam aplikasikasi RRI Play.
Digitalisasi membawa dua hal, yang pertama yaitu apa saja serba muda, semua serba instan . Karena kemudahannnya dapat memberi yang terbaik untuk dunia. Yang kedua yaitu karena kehebatannya pula, dapat memberikan informasi yang baik maupun buruk. Dosen, guru, dan mahasiswa harus pandai mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Karena kebebasan itu muncul hal baik dan buruk. Media mainstream seperti radio dan koran dapat dijadikan sebuah alat untuk membangun kepercayaan, kenapa RRI ditunjuk untuk membangun kepercayaan? Karena yang diekspos serba cek & ricek.
Jepang, jika ada satu peristiwa penting dengan tempat yang jauh maka satelitnya turun. Kemudian direkam dan dipotret kebenarannya. Bagaimana dengan kelompok milenial memposisikan di dua titik, orang yang masih muda untuk mengikuti perkembangan zaman dan tetap melakukan hal-hal yang baik.
Sebanyak 170 stasiun televisi digital di seluruh indonesia di RRI Play lembaga penyiaran publik yang melayani empat program pro. Berita daerah, program anak muda, dan sampai anak kecil difasilitasi RRI Play.
RRI membangun semua budaya dalam kearifan-kearifan lokal. RRI juga terpilih sebagai satu-satunya lembaga penyiaran atau media yang memiliki hak siar bola dunia tanpa membayar. Teman RRI yang berhak menyiarkan siaran bola adalah Trans TV, itupun mereka harus membayar. Memasukkan unsur pendidikan, RRI adalah radio yang fungsinya memberikan kecerdasan dengan memberi suatu perbedaan.
Materi terakhir dari Psikolog UPGRIS Dr. Arri Handayani, S.Psi., M.Si. Beliau menyampaikan materi mengenai generasi muda dan perkembangan media. Perkembangan media sebagai sarana informasi dan komunikasi berkembamg sangat pesat sejalan dengan perkembangan teknologi.
Perkembangan teknologi yang semaki mempermudah dalam penyelesaian pekerjaan, penyebaran informasi, penyampain pesan, dan masyarakat semakin mengandalkan teknologi informasi dan komunikasi.
Teknologi digital sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan (dunia bisnis, industri, pendidikan, dan pergaulan sosial). Mengisi kehidupan dengan penggunaan komputer, video games, digital music player, video call, dan oerangkat permainan yang diproduksi di abad digital. Tugas-tugas sekolah juga melalui piranti gadget. Semua ada dalam genggaman.
Beliau menyebutkan bahwa generasi milenial adalah generasi Z, yaitu generasi yang memilki karakteristik fasih teknologi, digital natives, akrab dengan aplikasi digital. Sosial, intens berinteraksi dalam media sosial. Multitasking, mampu melakukan banyak tugas sekalipun. Speedy, informasi harus dilakukan dengan cepat dan ringkas agar cepat dipahami.
Terdapat nilai positif dan nilai negatif. Nilai positif dari perkembangn teknologi digital, diantaranya rasa ingin tahu tinggi, kreatifitas tinggi, dan kemampuan multitasking. Niali negatifnya yaitu kurang komunikasi verbal, eosentris dan individualisme, menginginkan hasil serba cepat, instan dan mudah, tidak sabaran dan kurang menghargai proses, mudah terpengaruh.
Beliau juga menyampaikan beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh Gerasi Z, diantaranya menjalani kehidupan yang lebih kompleks, lebih rumit dan lebih cepat, mempunyai keterampilan menganalisis secara kritis, memilih secara bijak dan mengambil keputusan hidup, mengahadapi norma budaya ganda.
Ketiga pemateri berpesan, agar lebih bijak dalam menyikapi perkembangan teknologi. Jangan mudah terbawa arus dan lebih pandai dalam menyaring informasi dalam rangka pengembangan diri.
Aulia Shery Choriah,
Universitas PGRI Semarang
Komentar
Posting Komentar